Dream Come True
Kriiiiiing….Kriiiingg….kriiing…
Suara dering telepon diujung ruang keluarga membangunkanku dengan paksa.
“Kenapa ga nelpon ke hape aja, hari gini masih nelpon ke rumah!!” aku mengomel
sendiri dalam hati. Di rumah aku memang sedang sendiri, orang tua ku bekerja,
dan kakak ku juga, mbok pasti sedang ke pasar. Kakakku, dia sedang dinas di
luar kota,masa percobaan, di sebuah perusahaan bidang perhotelan dan
pariwisata.
“Halo,cari
siapa?”, “Halo selamat pagi, bisa bicara dengan ibu Yola?”, “Yah, saya sendiri,
maaf dari mana?” dalam hati aku mulai menerka-nerka terakhir aku mengirim surat
lamaran kerja kemana, aku memang masih kuliah, tetapi aku kuliah sambil
bekerja, sekitar 2 bulan lalu aku selesai bekerja di sebuah perusahaan jasa,
aku memang hanya mengambil kesempatan magang selama 3 tahun disana, karena aku
pikir di tahun keempat aku akan fokus di skripsiku. Tetapi ternyata kegiatan
bekerja selama 3 tahun seperti menjadi kebiasaan bagi ku, baru 1 bulan terbebas
dari kerja, aku merasa sangat bosan, dan ingin bekerja lagi, jadi aku mulai
mengirim surat lamaran kerja di beberapa perusahaan yang sedang membuka
lowongan untuk lulusan SMA/sederajat.
“Ibu Yola,
selamat anda memenangkan undian liburan 10 hari di Perancis, kami dari Tour
Travel Agency, surat resmi pemenang undian akan dikirim hari ini, mohon anda
mempersiapkan keperluan yang telah disebutkan pada persyaratan, setelah itu
silahkan datang ke kantor kami untuk konfirmasi langsung dan menandatangani
beberapa surat perjanjian dan asuransi, bila ada yang ingin ditanyakan silahkan
menghubung 021-448xxx dan ibu Susan akan membantu anda,ada yang masih perlu
ditanyakan bu Yola?” aku diam sejenak, aku sudah bangunkah, atau aku sedang
bermimpi,undian yang sudah hampir aku lupakan, “Halo,halo, bu Yola??”,
“Yah,yah, maaf , baik terima kasih atas
informasi nya.”
“Iyah sama-sama bu Yola, selamat pagi.”
Ganggang telepon masih menempel ditelinga ku, sampai bunyi nyaring
mengagetkanku, dan menyadarkanku teleponnya sudah terputus.
Aku berjalan
ke dapur, dan mengambil segelas air putih, aku senang sekali sampai-sampai aku
memeluk si mbok yang sedang memotong sayuran. “Kenapa, sepertinya senang banget
dek?” si mbok memang sudah lama bekerja di rumah, dia merawat aku sejak aku
kecil, mungkin sejak aku berusia 6 tahun, dan saat ini aku sudah berusia 24
tahun. Dek’ adalah cara dia memanggilku sejak aku kecil, tapi sebenarnnya aku
lebih senang dipanggil Ola tanpa tambahan “la” lagi di belakangnya. “Mbok, Ola
mau ke Perancis, pakai uang Ola sendiri lho. Ola menang undian mbok,
jalan-jalan ke Perancis.” “ Wah, selamat yah dek, terus udah minta izin belum
sama mama papa?” “Nih baru mau telepon, tapi Ola mandi dulu.”
Aku duduk di
ruang tamu, mulutku sibuk mengunyah nasi goreng buatan mbok, tangan ku sibuk
mengaduk-aduk nasi, dan pikiranku sibuk bertanya-tanya kapan suratnya datang,
dan tak lama terlihat si mbok keluar menemui seorang bapak yang berdiri di luar
pagar, si mbok menandatangani selembar kertas. Si mbok masuk kembali lewat
pintu dapur, dan ketika aku ke dapur untuk minum, aku melihat sebuah amplop
coklat bertuliskan Untuk Ibu Yola Yulista.
“Kak, makasih
yah, Ola menang undian nih, kakak masih inget voucher yang kakak kasih ke Ola
dulu, yang hadiahnya jalan-jalan ke Perancis.”
“ Voucher yang
dulu kakak bawa pulang waktu kakak cuti?”
“ Iyah kak,
tadi pihak agency telepon ke rumah, katanya Ola menang undian itu, terus Ola
diminta datang ke kantornya langsung untuk tanda tangan perjanjian, dan
asuransi.”
“ Wuah, kakak pikir kamu cuma bercanda mau
ikut undian itu, tapi selamat yah Ola, kakak tahu agency yang handle undian
itu, agency itu salah satu agency yang kerja sama dengan tempat kakak kerja,
sebenarnya semua karyawan dapat satu voucher undian, ga nyangka kamu menang,
kamu izin sama mama papa dulu, kapan berangkat?”
“Minggu depan
kak, iyah ini Ola mau telepon mama papa, daah kak.”
Persyaratan paspor dan visa sudah siap, izin mama papa udah
dapet, tanda tangan perjanjian perjalanan selama 10 hari dan asuransi udah oke.
Tinggal nunggu hari H nya, 2 hari lagi. Ternyata aku baru tahu, pemenang
undiannya ada 2 orang, jadi mereka hanya membiayai tiket pulang pergi sesuai
tanggal yang ditentukan, uang saku, dan penginapan, jadi benar-benar harus
meggunakan uang saku dengan bijak untuk akomodasi dan belanja, makan dapat
gratis di hotel. Lumayan, aku masih ada tabungan yang bisa aku pakai untuk uang
darurat.
0 komentar:
Posting Komentar