Jumat, 29 Maret 2013

Perjodohanku Bag1



Perjodohanku

Tentang masa lalu

   2 tahun sejak aku mulai bekerja di sebuah perusahaan swasta dan 2 tahun sejak aku ditinggalkan, menyandang status single.  Vinie namaku, 2 tahun lalu aku lulus dari sebuah universitas swasta di Jakarta, dan 2 tahun lalu pula aku ditinggalkan oleh seorang pria yang telah lama mengisi hari-hariku. Sangat berat rasanya harus melewati masa-masa itu, masa dimana aku marah terhadap diriku sendiri dan pria itu. Bukan karena dia yang meninggalkan aku, lantas aku jadi marah, tapi karena aku terlalu menyayanginya dan mempercayai masa depanku padanya. Janji untuk bersama dan menuju jenjang pernikahan sudah menjadi pembicaraan diantara kami. Mungkin emosi dan ego yang masih terlalu tinggi diantara kami yang membuat kami sulit bertahan dalam hubungan serius, walaupun jauh didalam hatiku aku merasakan bahwa perasaan nya telah berpaling untuk orang lain.

   Keributan yang terjadi di akhir masa-masa hubungan kami membuat kami sulit saling memaafkan apalagi memahami. Kami pun berpisah, dan tidak lama setelahnya aku terus mengemis dan memohon agar dia kembali, tetapi saat itu jalinan kasih baru telah ia jalin bersama seorang wanita. Aku terus berusaha meminta maaf padanya dan berharap ada kesempatan untuk memperbaiki semuanya, dari awal, tetapi bukan sebuah harapan yang aku dapatkan, melainkan sebuah kenyataan, kenyataan yang tidak sesuai harapanku.
Dia sudah menjalin kisah baru untuk kedua kalinya sejak meninggalkan ku, sejak aku tahu hal ini aku mulai menutup hatiku, dan berusaha menghapus bayangannya dari pikiranku. Aku berhenti memohon padanya akan sebuah kesempatan, dan mulai menjauh dari semua tentangnya. Aku tahu ia bahkan sudah membicarakan rencana menikah dengan kekasihnya saat itu, rencana yang pernah menjadi rencana kami. Aku tahu rasanya menjadi seorang gadis yang telah dijanjikan sebuah janji manis namun dibuang begitu saja, dan akupun tak mau gadis itu merasakan hal yang sama sepertiku, maka aku menjauh dari nya, menutup telinga dan mataku untuk semua hal dan kejadian tentang dirinya.

   Aku mulai bekerja, mengisi waktu dan pikiranku agar tak terus tenggelam dalam penyesalan. Aku mencari berbagai kegiatan untuk mengisi akhir minggu. Aku mulai banyak menghabiskan waktu dirumah, membaca buku, menonton film, terkadang memasak, dan kadang jalan bersama teman-teman kuliahku dulu. Tanpa aku sadari, aku jauh dari yang namanya pria, aku mulai tidak suka bergaul dan terlalu akrab dengan pria, teman-teman yang ajakannya aku terima hampir semuanya wanita, kecuali teman-teman wanita ku itu juga mengajak teman-teman prianya. Aku masih normal, aku tidak merasa suka terhadap wanita, hanya saja, aku agak takut dan tidak percaya pada pria. Hal ini terus berlangsung sampai kedua orang tua ku cemas, di usia ku saat ini aku masih belum memiliki teman pria yang dikenalkan pada mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

 

De_windows © 2008. Template Design By: SkinCorner