Jumat, 29 Maret 2013

Perjodohanku Bag6



Rumah Tangga

“Gimana Vin, rumahnya lumayan? Kalau ada yang perlu diperbaiki panggil orang rumah aja kesana.”

“Iyah ma, lumayan kok. Vivin mau ambil barang-barang vivin dikamar.”

“Vin, sekarang kamu harus belajar siapin sarapan dan makan malam buat Niko. Sering-sering main kerumah mama Ika, biar kamu tahu apa saja masakan kesukaan Niko.”

“Iyah ma.”
Sebenarnya aku malas berdebat dengan mama, jadi biar cepat aku iyahkan saja semua perkataan mama. Aku pikir lumuayan juga belajar masak dirumah mama Ika, dari pada aku ga ada kerjaan dan kesepian dirumah. Selesai mengambil barang-barang yang aku perlukan, aku mengarahkan mobil ke rumah mama Ika.

“Ma, Vivin belajar masak aja yah hari ini, dirumah sepi sendirian.”

“Yaudah, sekalian mama mau belanja bahan di supermarket, anterin mama yah”

“Ok”

Aku dan mama Ika menuju supermarket, dengan keranjang terisi penuh kami mengantri di kasir.

“Vin setiap hari aja belajar masak nya, temenin mama juga, lagian Niko itu ga terlalu suka makan makanan diluar, lebih suka masakan rumah katanya.”

“Niko sukanya masakan mama aja, kalau Vivin yang masak mah, omongannya jadi begini ‘enakan masakan diluar daripada masakan rumah’.”

“Hush, kamu tuh ada-ada aja, makanya belajar sama mama, nanti mama ajarin masakan apa aja yang Niko suka.”

  Sebenarnya aku belajar masak bukan untuk Niko, aku ga terlalu peduli dia mau makan apa, aku belajar karena aku sangat senggang dan aku ga terbiasa ga bekerja. Apapun yang mama ajarkan aku turuti aja, bahkan sampai membuat kue sekalipun. Sore ini aku masih hanya membantu mama memotong bahan masakan dan mengambil bumbu. Mama masak beberapa jenis sea food, Niko suka makan sea food, saat dulu dia beberapa kali mengajak aku ke resto sea food.

   Aku pulang dengan membawa masakan dari mama Ika, aku menghidangkan nya di meja makan. Sudah jam 7 masih belum ada tanda-tanda Niko pulang, jam 8, jam 9, dan aku mulai mengantuk karena seharian ini di dapur. Aku memanaskan kembali masakan mama, dan menghidankannya di meja makan. Bahkan sampai aku terlelap, aku tidak mendengar suara mobil Niko.

“Pulang jam berapa tadi malam?”

“Ga perlu tunggu aku, aku sedang banyak kerjaan, jadi harus lembur.”

   Entah jam berapa Niko pulang, yang pasti masakan dimeja sudah habis, yang pastinya dihabiskan olehnya. Aku hanya membuatkan roti dengan selai untuk sarapan, dan Niko memkannya 3 slice roti. Semalam aku rasa Niko juga tidak tidur dikamar yang sama denganku, mungkin di sofa.

   Niko sudah berangkat kerja, tanpa kecupan untukku, dan berangkat begitu saja. Aku berniat ke rumah mama Ika setelah membereskan rumah, dan ketika aku masuk ke kamar tamu, aku melihat sebuah ranjang yang agak berantakan, dan barang-barang Niko didalamnya. Jadi Niko tidur dikamar ini??
*****

“Vin, hari ini kamu yang masak yah, mama yang perhatikan, satu menu saja.”

“Masak apa yah ma? Jangan yang bumbu nya ribet, Vivin belum bisa.”

“Udang asam  manis aja, udang nya mama sudah siapkan.”

   Aku mulai memasak udang asam manis, memasukkan bahan-bahannya sesuai petunjuk mama, dan mencampurnya dengan bumbu yang sudah disiapkan mama. Hasil akhirnya, aku mencicipinya, dan yah seharusnya tidak terlalu buruk. Mama mencicipi sedikit dan mengatakan lumayan untuk permulaan. Aku membawa pulang udang hasil karyaku bersama dengan 2 menu lainnya buatan mama.

   Malam ini aku berhenti menunggu Niko, aku memanaskan sayur jam 9 malam dan meninggalkannya di meja makan, lalu aku tidur. Begitu setiap hari. Aku menyiapkan sarapan yang mudah-mudah seperti telur, sarden, roti bakar, dan selalu meninggalkan makan malam di meja untuk Niko, lalu tidur dikamarku sendirian. Dan setiap pagi aku selalu melihat makan malam nya telah habis.

   Setiap selesai membersihkan rumah, aku akan berangkat ke rumah mama Ika, dan memasak disana, beberapa minggu aku hanya membuat 1 menu, dan sisanya mama yang membuat. Kemudian mama mempercayakan aku untuk memasak 2 menu selama beberapa bulan, dan akhirnya aku bisa memasak 3 menu untuk makan malam. Mama kemudian mengajariku membuat sarapan yang lebih baik daripada sekedar sarden, telur atau roti. Setiap pulang dari rumah mama Ika, aku tidak lagi membawa pulang masakan mama, melainkan masakan aku sendiri, dan beberapa bahan untuk membuat sarapan.

   Terkadang bila mama meneleponku karena kangen, aku akan ke rumah dan tidak ke rumah mama Ika. Aku akan belanja bahan disupermarket dengan mama, dan masak beberapa masakan untuk mama, setelahnya aku akan masak di rumah untuk Niko. Aku juga terkadang masih suka makan siang bersama Tania.

   Aku rasa tidak terlalu buruk hari-hari yang aku jalani setelah menikah. Niko masih dengan sifat diam nya, dan selalu pulang larut malam. Aku hanya akan bertemu dengan nya saat sarapan pagi, dan di hari minggu. Terkadang dia ikut aku ke rumah mama di hari minggu, terkadang dia pergi dengan temannya untuk berolah raga  atau memancing.
*****

   Aku jadi terbiasa untuk memasak, bila sudah merasa bosan dengan menu nya, aku akan kerumah mama Ika dan belajar menu yang baru, butuh beberapa hari untuk benar-benar bisa mempraktekan menu baru di rumah. Tapi walaupun menu baru, dan rasanya kurang meyakinkan, besoknya aku akan tetap menemukan masakan itu sudah habis.

0 komentar:

Posting Komentar

 

De_windows © 2008. Template Design By: SkinCorner