Rumah Tangga
“Gimana Vin, rumahnya lumayan? Kalau ada yang perlu
diperbaiki panggil orang rumah aja kesana.”
“Iyah ma, lumayan kok. Vivin mau ambil barang-barang
vivin dikamar.”
“Vin, sekarang kamu harus belajar siapin sarapan dan
makan malam buat Niko. Sering-sering main kerumah mama Ika, biar kamu tahu apa
saja masakan kesukaan Niko.”
“Iyah ma.”
Sebenarnya aku malas berdebat dengan mama, jadi biar
cepat aku iyahkan saja semua perkataan mama. Aku pikir lumuayan juga belajar
masak dirumah mama Ika, dari pada aku ga ada kerjaan dan kesepian dirumah.
Selesai mengambil barang-barang yang aku perlukan, aku mengarahkan mobil ke
rumah mama Ika.
“Ma, Vivin belajar masak aja yah hari ini, dirumah
sepi sendirian.”
“Yaudah, sekalian mama mau belanja bahan di
supermarket, anterin mama yah”
“Ok”
Aku dan mama Ika menuju supermarket, dengan keranjang
terisi penuh kami mengantri di kasir.
“Vin setiap hari aja belajar masak nya, temenin mama
juga, lagian Niko itu ga terlalu suka makan makanan diluar, lebih suka masakan
rumah katanya.”
“Niko sukanya masakan mama aja, kalau Vivin yang masak
mah, omongannya jadi begini ‘enakan masakan diluar daripada masakan rumah’.”
“Hush, kamu tuh ada-ada aja, makanya belajar sama
mama, nanti mama ajarin masakan apa aja yang Niko suka.”
Sebenarnya aku belajar masak bukan untuk Niko, aku ga
terlalu peduli dia mau makan apa, aku belajar karena aku sangat senggang dan
aku ga terbiasa ga bekerja. Apapun yang mama ajarkan aku turuti aja, bahkan
sampai membuat kue sekalipun. Sore ini aku masih hanya membantu mama memotong
bahan masakan dan mengambil bumbu. Mama masak beberapa jenis sea food, Niko
suka makan sea food, saat dulu dia beberapa kali mengajak aku ke resto sea
food.
Aku pulang dengan membawa masakan dari mama Ika, aku
menghidangkan nya di meja makan. Sudah jam 7 masih belum ada tanda-tanda Niko
pulang, jam 8, jam 9, dan aku mulai mengantuk karena seharian ini di dapur. Aku
memanaskan kembali masakan mama, dan menghidankannya di meja makan. Bahkan
sampai aku terlelap, aku tidak mendengar suara mobil Niko.
“Pulang jam berapa tadi malam?”
“Ga perlu tunggu aku, aku sedang banyak kerjaan, jadi
harus lembur.”
Entah jam berapa Niko pulang, yang pasti masakan dimeja
sudah habis, yang pastinya dihabiskan olehnya. Aku hanya membuatkan roti dengan
selai untuk sarapan, dan Niko memkannya 3 slice roti. Semalam aku rasa Niko
juga tidak tidur dikamar yang sama denganku, mungkin di sofa.
Niko sudah berangkat kerja, tanpa kecupan untukku, dan
berangkat begitu saja. Aku berniat ke rumah mama Ika setelah membereskan rumah,
dan ketika aku masuk ke kamar tamu, aku melihat sebuah ranjang yang agak
berantakan, dan barang-barang Niko didalamnya. Jadi Niko tidur dikamar ini??
*****
“Vin, hari ini kamu yang masak yah, mama yang
perhatikan, satu menu saja.”
“Masak apa yah ma? Jangan yang bumbu nya ribet, Vivin
belum bisa.”
“Udang asam
manis aja, udang nya mama sudah siapkan.”
Aku mulai memasak udang asam manis, memasukkan
bahan-bahannya sesuai petunjuk mama, dan mencampurnya dengan bumbu yang sudah
disiapkan mama. Hasil akhirnya, aku mencicipinya, dan yah seharusnya tidak
terlalu buruk. Mama mencicipi sedikit dan mengatakan lumayan untuk permulaan.
Aku membawa pulang udang hasil karyaku bersama dengan 2 menu lainnya buatan
mama.
Malam ini aku berhenti menunggu Niko, aku memanaskan
sayur jam 9 malam dan meninggalkannya di meja makan, lalu aku tidur. Begitu
setiap hari. Aku menyiapkan sarapan yang mudah-mudah seperti telur, sarden,
roti bakar, dan selalu meninggalkan makan malam di meja untuk Niko, lalu tidur
dikamarku sendirian. Dan setiap pagi aku selalu melihat makan malam nya telah
habis.
Setiap selesai membersihkan rumah, aku akan berangkat
ke rumah mama Ika, dan memasak disana, beberapa minggu aku hanya membuat 1
menu, dan sisanya mama yang membuat. Kemudian mama mempercayakan aku untuk
memasak 2 menu selama beberapa bulan, dan akhirnya aku bisa memasak 3 menu
untuk makan malam. Mama kemudian mengajariku membuat sarapan yang lebih baik
daripada sekedar sarden, telur atau roti. Setiap pulang dari rumah mama Ika,
aku tidak lagi membawa pulang masakan mama, melainkan masakan aku sendiri, dan
beberapa bahan untuk membuat sarapan.
Terkadang bila mama meneleponku karena kangen, aku
akan ke rumah dan tidak ke rumah mama Ika. Aku akan belanja bahan disupermarket
dengan mama, dan masak beberapa masakan untuk mama, setelahnya aku akan masak
di rumah untuk Niko. Aku juga terkadang masih suka makan siang bersama Tania.
Aku rasa tidak terlalu buruk hari-hari yang aku jalani
setelah menikah. Niko masih dengan sifat diam nya, dan selalu pulang larut
malam. Aku hanya akan bertemu dengan nya saat sarapan pagi, dan di hari minggu.
Terkadang dia ikut aku ke rumah mama di hari minggu, terkadang dia pergi dengan
temannya untuk berolah raga atau
memancing.
*****
Aku jadi terbiasa untuk
memasak, bila sudah merasa bosan dengan menu nya, aku akan kerumah mama Ika dan
belajar menu yang baru, butuh beberapa hari untuk benar-benar bisa mempraktekan
menu baru di rumah. Tapi walaupun menu baru, dan rasanya kurang meyakinkan,
besoknya aku akan tetap menemukan masakan itu sudah habis.
0 komentar:
Posting Komentar